Pilkada Payakumbuh
Edisi Kandidat 2
Oleh : Fajar Malem Sitepu
*Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Terbuka
*Anggota Balai Wartawan Luak Limopuluah
Medianusantarakreasi.com, Payakumbuh - Siapa yang tak kenal dengan Anggota DPRD Kota Payakumbuh 3 periode ini? Yendri Bodra Dt. Parmato Alam, SH yang saat ini termasuk kandidat calon Wali Kota Payakumbuh dan dinilai memiliki peluang paling besar untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat Kota Payakumbuh. Pengalaman serta ketokohan Mantan Ketua DPRD Kota Payakumbuh periode 2014-2019 ini dinilai sudah sangat matang untuk memimpin kota yang berjuluk The City of Randang itu.
Teruji dan terbukti, berbagai organisasi di Kota Payakumbuh sudah dipimpinnya. Selain dikenal luas sebagai lokomotif Partai Golkar Kota Payakumbuh, Sumando Urang Solok Bio-Bio itu juga dipercayakan amanah sebagai Ketua PBSI Kota Payakumbuh, Ketua Pokdarkamtibmas Kota Payakumbuh, Ketua LKAAM Kota Payakumbuh, dan Ketua KORMI Kota Payakumbuh.
Organisasi se tingkat kota, yang diisi oleh berbagai tokoh dari ragam latar belakang, semuanya aktif memiliki kegiatan yang teragendakan berkat sinergi yang apik dengan pemerintah daerah.
Lantas, muncul pertanyaan, bagaimana YB. Dt. Parmato Alam, seorang tokoh legenda politik ini berkiprah dan terus berkembang menjadi matang? Apakah matang karena karbitan? Atau matang karena melalui proses tempaan yang komplit?
*Dari Ketua Karang Taruna, Hingga Dihantarkan Nagari Ke Kursi Dewan*
Lahir dan besar di Nagari Aua Kuniang, YB. Dt. Parmato Alam sejak usia remaja sudah diberikan amanah sebagai Ketua Karang Taruna Kelurahan, hingga pada saat setelah lama berkiprah dan aktif membangun kapasitas diri dengan kegiatan-kegiatan di tingkat kecamatan dan kota, dia diberikan amanah oleh nagari sebagai Ketua Ikatan Keluarga Aua Kuniang (IKA), sebuah lembaga di nagari yang saat itu cukup banyak berkegiatan seperti iven-iven olah raga sehingga Nagari Aua Kuniang terkenal dengan prestasi club volleynya.
Pada tahun 2009, adalah agendanya pesta demokrasi, saat itu Nagari Aua Kuniang masih masuk ke Kecamatan Payakumbuh Barat (sebelum ada Pemekaran Payakumbuh Selatan), dengan kuota 12 kursi yang diperebutkan di DPRD Kota Payakumbuh.
Dari Nagari Aua Kuniang, pada saat itu ada 7 orang Anak Nagari yang maju dari partai yang berbeda-beda. Untuk mendudukkan semua anak nagari yang maju di DPRD tentu secara hitung-hitungan realistis akan sulit, akhirnya semua unsur di nagari duduk rapat untuk menentukan siapa yang pantas dan berpeluang untuk bisa didudukkan di DPRD.
Singkat cerita, hasil mufakat di Nagari Aua Kuniang saat itu membulatkan suara ke Yendri Bodra Dt. Parmato Alam yang maju dari Partai Golkar, hingga adanya tambahan dukungan kuat dari masyarakat nagari membuatnya menjadi caleg yang meraih suara terbanyak kedua setelah Masrul Malik dari PAN di Dapil Payakumbuh Timur, YB. Dt. Parmato Alam meraih sebanyak 931 total suara pada pemilu 2009 lalu di Dapil Payakumbuh Barat.
"Pacah talua", untuk pertama kali ada anak Nagari Aua Kuniang yang sukses dihantarkan ke kursi DPRD Kota Payakumbuh.
*Periode Pertama Aspirasi Banyak Buat Nagari*
Di periode pertamanya sebagai Anggota DPRD Kota Payakumbuh Yendri Bodra Dt. Parmato Alam menunjukkan kinerja yang sangat baik sebagai wakil rakyat, kepiawaiannya menggiring kebijakan Pemerintah Daerah memberikan dampak perubahan besar kepada wajah daerah pemilihannya saat itu, terkhusus basisnya di Nagari Aua Kuniang, perlahan namun pasti infrastruktur di nagari Aua Kuniang dan nagari Limbukan berangsur berubah, jalan banyak yang dilebarkan dan diaspal, hingga saluran drainase di kiri-kanan jalan mulai dibangun, terasa sekali "vibesnya" kemajuan dua nagari di Kecamatan Payakumbuh Selatan sejak sukses punya anak nagari sebagai penyambung lidah di DPRD.
*Periode Kedua Jadi Ketua DPRD*
Kepuasan publik terhadap keterwakilan mereka di DPRD bersama Yendri Bodra Dt. Parmato Alam tampak saat dia diminta agar diusung lagi untuk maju sebagai calon anggota legislatif pada pemilu 2014-2019. Disini, sejarah baru diukir, siapa sangka banyak tambahan kekuatan pemilih YB Dt. Parmato Alam yang sampai-sampai membuatnya meraih suara tertinggi di Kota Payakumbuh, lebih dari 1500 suara di daerah pemilihan Payakumbuh Selatan dan Payakumbuh Timur (pasca pemekaran Payakumbuh Barat).
YB. Dt. Parmato Alam si Anak Nagari Aua Kuniang benar-benar dihantarkan untuk menjadi orang besar di Kota Payakumbuh, sudahlah menjadi Ketua DPD Golkar Kota Payakumbuh, dia juga didapuk menjadi Ketua DPRD Kota Payakumbuh periode 2014-2019.
*Ketua DPRD Semakin Menjadi-Jadi*
Kalaulah menjadi pimpinan, apalagi wakil rakyat, tentu porsinya berbeda, lidahnya asin, sikat rambutnya beragi, semua perhatian tertuju pada kita. Itulah bonus yang didapatkan oleh YB. Dt. Parmato Alam disaat menjalankan perannya sebagai Ketua DPRD Kota Payakumbuh, Lembaga DPRD Payakumbuh terus terasa dekat dengan masyarakat.
Ini wajar terjadi, karena Ketua DPRD adalah Niniak Mamak, dan YB Dt. Parmato Alam dinilai banyak pihak berhasil merubah wajah DPRD, sehingga pada saat itu sempat muncul gagasan dari tokoh masyarakat untuk sosok YB Dt. Parmato Alam yang tidak asing lagi bagi warga Payakumbuh sebagai sosok pemimpin masa depan yang digadang-gadangkan akan maju Pilwako 2022.
Hal lain yang menarik perhatian pada masa itu, Dt. Parmato Alam sedang menjabat sebagai Ketua KAN Aua Kuniang, dan pada masa dia menjadi Ketua DPRD itu pulalah ada produk hukum yang mendukung lembaga adat di Kota Payakumbuh, yakni Peraturan Daerah (Perda) Kota Payakumbuh Nomor 25 Tahun 2016 tentang PELESTARIAN DAN PENGEMBANGAN ADAT DI NAGARI.
*Periode Ketiga, Masa Krisis dan Kritis DPRD*
Pada pemilu 2019, YB Dt. Parmato Alam kembali diminta untuk diusung sekali lagi maju ke DPRD oleh pemilihnya, lantaran kondisi politik saat itu dinilai membuat Golkar melemah di Kota Payakumbuh. Terbukti, hasil pemilu 2019 kurang memuaskan bagi partai yang dipimpinnya, karena saat itu Golkar hanya meraih 3 kursi di DPRD Kota Payakumbuh, dan mau-tak mau harus mengakui kejayaan PKS yang meraih 5 kursi, sehingga pimpinan DPRD pun lepas ke partai yang saat itu sama dengan partai wali kotanya.
Meskipun juga Golkar tak dapat pimpinan DPRD, YB. Dt. Parmato Alam masih bisa mempertahankan posisinya sebagai wakil rakyat, bersama 2 anggota DPRD Maharnis Zul dan Wirman Putra, mereka bertiga berkiprah dengan baik sebagai wakil rakyat.
Di periode ketiga 2019-2024 ini, dengan tuntutan peran sebagai wakil rakyat membuat naluri kritis YB. Dt. Parmato Alam bergelora, ditambah saat itu pandemi Covid-19 menerjang kurang lebih 3 tahun membuat lumpuh perekonomian masyarakat, sehingga banyak polemik terjadi.
Tak jarang YB. Dt. Parmato Alam bersama anggota DPRD lainnya begitu kritis terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap merugikan banyak pihak di masa krisis pandemi, salah satu yang paling viral adalah perjuangannya menolak pengurangan gaji Tenaga Harian Lepas dan pemotongan Tunjangan ASN.
Kemudian, di periode 2019-2024 cukup banyak instansi Dinas dan BUMD yang mendapatkan kartu kuning oleh DPRD, hingga ada panitia khusus yang dipersiapkan DPRD untuk mengentaskan problem di pemerintahan. Catatan "cacat" instansi itu terangkum oleh YB. Dt. Parmato Alam disaat menjalankan tugas sebagai Ketua Komisi B di DPRD.
Pada akhir periodenya ini, YB. Dt. Parmato Alam tengah memperjuangkan kebutuhan vital masyarakat untuk menikmati air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) atau Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Perusahaan Air Minum Tirta Sago (Pamtigo)
Polemik air terkuak oleh Komisi B, Pamtigo mengendapkan uang sebesar 42 Miliar di bank, 25 Miliar dalam bentuk deposito dan 17 Miliar dalam bentuk giro, saat ini YB. Dt. Parmato Alam bersama dewan lainnya tengah menyorot dan meminta data selengkap-lengkapnya kepada perusahaan daerah tersebut untuk bisa diminta pertanggungjawaban dan kejelasan kenapa problem air bersih tak kunjung selesai di Kota Payakumbuh.
*Periode 2024, Fokus Memenangkan Golkar, Akan Maju Pilkada*
Pada pemilu 2024, YB. Dt. Parmato Alam tidak lagi ikut mencalon ke legislatif, dirinya sebagai ketua partai dan juga sebagai orang yang diminta untuk siap-siap maju pada pemilihan kepala daerah ingin fokus memenangkan Partai Golkar untuk meraih 5 kursi atau bahkan lebih agar nanti bisa mengusung calon wali kota dan wakil wali kota, tentu saja mendapatkan kenaikan lebih dari 3 kursi bukanlah perkara yang mudah untuk dilakukan Partai Golkar di Kota Payakumbuh, secara pada pemilu 2024 animo masyarakat Kota Payakumbuh banyak yang kurang mau memilih caleg dari partai yang tidak mengusung Anies Baswedan sebagai Presiden, sementara itu Golkar berada di kubu Prabowo Subianto, pengaruh pilpres cukup mengubah peta politik beberapa parpol di tingkat daerah, termasuk daerah selevel Kota Payakumbuh.
Entah itu Dewi Fortuna yang berpihak pada partai berlambang beringin itu, atau ganjaran dari upaya yang optimal dilakukan oleh YB. Dt. Parmato Alam bersama kadernya, hasil Pemilu 2024 memberikan kejutan besar dengan Partai Golkar kembali sukses merebut kursi pimpinan DPRD Kota Payakumbuh dengan meraih 4 kursi di legislatif.
Orang bilang, "kakok tangan Dt. Parmato Alam ko nampak bokehnyo, makin digosok parmato ko makin mangkilek", begitulah penilaian yang muncul dari masyarakat yang melihat semakin terangnya jalan YB. Dt. Parmato Alam untuk dijadikan Pemimpin di Kota Payakumbuh.
Kini, dengan telah dibunyikannya genderang pilkada, arah jalan politik Si Anak Nagari Aua Kuniang itu tinggal menunggu saja kira-kira siapa pasangan atau wakil wali kota yang akan mendampinginya untuk mencalonkan diri memimpin Kota Payakumbuh 5 tahun kedepan.
Mendaftar ke partai lain sudah dilakukan, komunikasi politik sudah dilakukan, kalau masalah uang menghadapi pilkada setiap politisi pasti sudah siapkan peluru sebelum perang, YB. Dt. Parmato Alam adalah bukti nyata dari sebuah "cetak biru" sosok politisi yang dibesarkan oleh pemilihnya, bukan hanya dibesarkan oleh partainya saja, istilah anak-anak muda sekarang, "MENYALA, PAKAI ILMU PADI". (rel)
0 Komentar